Kenapa Orang Jepang Pintar Dan Sukses? Ternyata Rahasianya Ada Dalam Islam
Semua orang sudah tau bahwa negara Jepang merupakan negara maju yang memiliki SDM terbaik. Meskipun beberapa tahun lalu Negara Jepang dihajar oleh Tsunami hingga melumpuhkan perekonomiannya, namun hal itu dapat pulih begitu cepat.
Tak hanya itu, Jepang juga dikenal dengan ilmu teknologi yang maju, ,bahkan diantaranya sudah menguasai pasar dunia. Sehingga tak heran jika banyak orang Indonesia bertanya-tanya, mengapa Orang Jepang bisa memiliki otak yang pintar dan selalu sukses dalam berbisnis? Apakah semua itu dari makanannya, kebiasannya atau pola hidupnya?
Ternyata setelah di telisik kemajuan orang jepang juga sudah diajarkan oleh agama islam. Meskipun saat ini banyak negara-negara muslim banyak yang tertinggal, namun perlu kamu tahu bahwa islam pernah menguasai sepertiga dunia, dan banyak para ilmuwan dan cendikiawan yang cukup terkenal. Hal itu karena pada masa itu orang islam benar-benar berpegang teguh dengan ajarannya.
Berikut kunci rahasia sukses orang jepang memiliki otak pintar menurut ajaran islam.
1. Orang jepang Sejak kecil Sudah Dituntut mandiri.
Di Jepang seorang anak TK sudah harus bisa belajar mandiri, dimana Ia sudah harus membawa 3 tas besar yang berisi bento (bungkusan makan siang), buku-buku, sepatu ganti, handuk dan sebotol minuman yang menggantung di lehernya. Seusai lulus SMA Mereka tidak lagi bergantung pada orang tuanya, mereka harus mencari uang sendiri untuk membiayai sekolah dan kebutuhan hidup sehari-hari.
Umumnya mereka akan kerja paruh waktu untuk membiayai sekolah dan kehidupannya sehari-hari. Jika mereka sudah tak memiliki uang, mereka tak akan meminta uang secara cuma-cuma pada orang tuanya, mereka akan meminjamnya kemudian diganti dibulan berikutnya.
Padahal hidup mandiri sudah diajarkan oleh Rosulullah sejak dulu.
“Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri, sedang Nabi Daud Alaihissalam juga makan dari hasil usahanya sendiri”.[8]
2. Orang jepang penuh inovasi
Kalau dilihat dari sejarah, sangat jarang orang jepang yang menjadi penemu alat teknologi, tapi meskipun begitu, orang jepang sangat ahli dalam meracik semua temuan seseorang menjadi kelebihan yang digemari masyarakat. Tidak heran jika saat ini Jepang menguasai pasar otomotif.
Padahal dalam Islam pun telah mengajarkan supaya kita dapat mengembangkan Ilmu dan terus belajar.
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Al-Mujadilah: 11)
3. Pantang Menyerah
Tak bisa dipungkiri jika Jepang merupakan negara yang pantang menyerah dan tahan banting. Banyak rentetan sejarah yang menjadi musibah bagi Jepang diantaranya seperti Bom Atom Hiroshima Nagasaki, kalahnya peperangan, dan baru-baru ini bencana alam tsunami yang cukup dahsyat. namun semua itu sepertinya tak membuat orang jepang putus asa dan menjadi bodoh. Justru Mereka malah semakin sukses dalam menmbangun kesuksesan dibidang teknologi, hiburan dan sebagainya.
perlu kamu tau sob, bahwa semangat pantang meyerah ini sudah lama diajarkan islam loh. karena Rasulullah sendiri pernah bersabda.
“Bersemangatlah kamu terhadap apa-apa yang bermanfaat bagi kamu, dan mohonlah pertolongan pada Allah dan jangan merasa lemah (pantang menyerah). Dan jika meminpamu sesuatu maka jangan katakan andaikata dulu saya melakukan begini pasti akan begini dan begini, tetapi katakanlah semua adalah takdir dari Allah dan apa yang dikehendakiNya pasti terjadi.”[9]
4. Loyalitas
Islam selalu mengajarkan agar kita selalu taat pada pernjanjian yang sudah di sepakati sebelumnya. Bila Kamu sedang bekerja di sebuah perusahaan, maka wajib kamu untuk mematuhinya karena itu adalah sebuah akad yang harus dipenuhi, asal tidak bertentangan dengan syari’at.
Sebab Nabi Muhammada sudah bersabda dan mewanti-wanit kita.
“Umat Islam berkewajiban untuk senantiasa memenuhi persyaratan mereka.“[11]
5. Gemar Membaca
Gemar membaca merupkan rahasia terbesar kenapa otak orang jepang pintar. Jika kamu ke Jepang dan naik kereta listrik disana, jangan kaget jika banyak penumpang baik orang dew4sa maupun anak-anak sedang membaca buku, bahkan dalam keadaan berdiri pun Mereka juga tetap membaca.
Padahal membaca ini dalam islam merupakan hal yang sangat penting, mengingat ayat yang pertama kali diturunkan oleh Allah adalah tentang membaca.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan” (Al-Alaq: 1)
6. Tidak boros dan suka menghemat
Orang Jepang dalam kesehariannya sangat memperhatikan pengeluaran. umumnya Mereka sangat anti konsumerisme secara berlebihan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, mungkin Kamu bakal terheran dengan banyaknya warga Jepang memadati supermarket untuk berbelanja sekitar jam 19:30, dan ternyata sebelum tutup itu pihak supermarket memberikan diskon hingga 50%.
Padahal Allah SWT sudah berfirman agar kita juga tidak boros apalagi berlebihan.
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (hartanya), mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (Al-Furqan: 67)
7. Pekerja keras
gak perlu dipertanyakan lagi deh kalau orang Jepang adalah pekerja keras. Umumnya jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, cuup tinggi dibandingkan dengan USA (1957 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun).Bahkan satu orang pekerja Jepang bisa dikatakan mampu melakukan pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan pertanda jika pekerja tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.
Nabi Muhammad sendiri sudah memperingatkan umatnya agar selalu bekerja keras dan tidak malas.
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).”[12]
Nah itulah rahasia kenapa orang jepang pintar-pintar, sukses dan negaranya maju. Semoga bisa diambil hikahnya ya sob. Sebarkan untuk kebaikan bersama.
