Slippage dalam Dunia Kripto: Memahami Risiko Tersembunyi di Balik Transaksi Aset Digital

By Edward Philips 3 Min Read

Dunia kripto dikenal dengan volatilitas harganya yang tinggi, menciptakan peluang sekaligus risiko bagi para trader. Salah satu risiko yang sering terlupakan, namun dapat berdampak signifikan pada profitabilitas, adalah slippage. Apa sebenarnya slippage itu? Bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana kita bisa meminimalisir dampaknya? Mari kita kupas tuntas!

Apa Itu Slippage?

Slippage adalah perbedaan antara harga yang Anda harapkan saat melakukan order (pesanan) di bursa kripto dengan harga aktual saat order tersebut tereksekusi. Fenomena ini terjadi karena fluktuasi harga yang cepat di pasar kripto. Dalam beberapa kasus, slippage bisa menguntungkan jika harga bergerak sesuai harapan Anda, namun lebih sering merugikan karena harga bergerak berlawanan.

Contoh Kasus Slippage

Misalnya, Anda ingin membeli 1 ETH (Ethereum) dengan harga pasar saat ini sebesar Rp 50.000.000. Namun, karena volatilitas pasar, harga ETH naik menjadi Rp 50.500.000 pada saat order Anda tereksekusi. Dalam hal ini, Anda mengalami slippage sebesar Rp 500.000. Artinya, Anda harus membayar lebih mahal dari yang Anda harapkan untuk mendapatkan 1 ETH.

Penyebab Slippage

Slippage dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Volatilitas Pasar: Semakin tinggi volatilitas pasar, semakin besar kemungkinan terjadinya slippage.
  • Likuiditas Rendah: Likuiditas adalah ukuran seberapa mudah aset kripto dapat dibeli atau dijual tanpa mempengaruhi harga secara signifikan. Jika likuiditas rendah, maka akan lebih sulit untuk menemukan pembeli atau penjual dengan harga yang Anda inginkan, sehingga meningkatkan risiko slippage.
  • Ukuran Order: Semakin besar ukuran order Anda, semakin besar pula potensi slippage. Ini karena order besar dapat mempengaruhi harga pasar.
  • Jenis Order: Jenis order yang Anda gunakan juga dapat mempengaruhi slippage. Market order (order dengan harga pasar) lebih rentan terhadap slippage dibandingkan limit order (order dengan harga batas).

Cara Meminimalkan Slippage

Meskipun slippage tidak dapat dihindari sepenuhnya, ada beberapa cara untuk meminimalkan dampaknya:

  • Gunakan Limit Order: Dengan limit order, Anda dapat menentukan harga maksimum yang bersedia Anda bayar untuk membeli atau harga minimum yang bersedia Anda terima untuk menjual aset kripto.
  • Tingkatkan Toleransi Slippage: Beberapa platform pertukaran kripto memungkinkan Anda untuk mengatur toleransi slippage. Ini berarti Anda bersedia menerima slippage hingga persentase tertentu.
  • Trading di Saat Likuiditas Tinggi: Hindari trading di saat-saat likuiditas rendah, seperti saat malam hari atau akhir pekan.
  • Gunakan DEX (Decentralized Exchange): DEX umumnya memiliki likuiditas yang lebih rendah daripada bursa terpusat, tetapi beberapa DEX menggunakan mekanisme AMM (Automated Market Maker) yang dapat membantu mengurangi slippage.

Kesimpulan

Slippage adalah risiko yang harus dipahami dan dikelola oleh para trader kripto. Dengan memahami apa itu slippage, penyebabnya, dan cara meminimalkannya, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan trading Anda.

Referensi:

Catatan:

  • Postingan ini bersifat informatif dan tidak mengandung saran finansial.

Semoga bermanfaat!

TAGGED:
Share This Article
Follow:
Hi nama saya Edwar Philips. Temukan sumber inspirasi dan motivasi terbaru di blog saya. Kiranya blog ini menjadi tempat di mana ia berbagi pemikiran, pengalaman, dan kisah sukses untuk menginspirasi pembaca. Dengan fokus pada topik motivasi dan inspirasi, blog ini diharapkan menjadi komunitas online yang bersemangat untuk meraih kesuksesan dan mencapai impian mereka.
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version