Pahala, atau imbalan, adalah konsep fundamental dalam banyak agama, termasuk Islam. Masyarakat sering kali menghubungkan pahala dengan tindakan baik yang dilakukan sesuai ajaran agama masing-masing. Namun, bagaimana dengan orang-orang yang tidak menganut agama Islam, termasuk non-Kristen? Apa yang diajarkan Islam tentang kebaikan universal bagi mereka?
Dalam konteks syariat Islam, konsep kebaikan tidak hanya terbatas pada umat Muslim. Quran dan hadis menjelaskan bahwa kebaikan bisa diterima dan dihargai tanpa memandang latar belakang agama seseorang. Sebagai contoh, dalam Surah Al-Ma’idah ayat 32, Allah SWT menyatakan, “Barangsiapa membunuh seorang manusia yang tidak (bersalah) dan tidak (membunuh) manusia, maka seolah-olah dia telah membunuh manusia seluruhnya.” Perasaan empati dan rasa hormat terhadap kehidupan adalah nilai universal yang diakui dalam komunitas lintas agama.
Islam menekankan pentingnya berbuat baik kepada semua manusia, bukan hanya sesama Muslim. Hal ini disampaikan melalui ajaran Nabi Muhammad SAW yang bersabda, “Orang yang paling dicintai oleh Allah adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain.” Dari sini, kita mau tidak mau teringat dengan prinsip altruisme—berkontribusi terhadap kesejahteraan orang lain merupakan hakikat dari perilaku beradab. Agama, terlepas dari apapun itu, selalu mengajarkan nilai-nilai kasih sayang dan kepedulian.
Salah satu konsep signifikan dalam Islam adalah rahmah, yang berarti kasih sayang. Konsep ini mencuat dalam beberapa ayat Al-Quran dan dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai Rasulullah atau utusan Allah yang penuh kasih sayang bagi seluruh alam. Rahmah tidak mengenal batasan, dan ajaran ini membuktikan bahwa kasih sayang harus meluas kepada setiap makhluk ciptaan Tuhan, termasuk mereka yang tidak memeluk kepercayaan yang sama.
Penting untuk menghighlight beberapa surah dalam Al-Quran yang memberikan penekanan pada nilai-nilai kemanusiaan dan kebaikan universal. Salah satunya adalah Surah Al-Baqarah ayat 177 yang menyatakan, “Kebaikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur atau barat, tetapi kebaikan adalah siapa yang beriman kepada Allah, hari akhir, para malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi…” Penghargaan terhadap ketulusan dan integritas moral, berfungsi sebagai pedoman bagi semua individu, terlepas dari keyakinan yang dianut. Ini mempertegas bahwa tindakan baik bisa diterima dan diberi pahala terlepas dari latar belakang agama.
Selain itu, dalam interaksi sosial sehari-hari, Islam mendorong umatnya untuk berbuat baik kepada tetangga, komunitas, dan semua orang, terlepas dari latar belakang agama mereka. Hal ini juga diadopsi dalam etika bisnis di mana prinsip kejujuran dan keadilan harus dipatuhi—tak peduli siapa kliennya. Dengan cara ini, Islam memberikan ruang bagi kebaikan yang tidak hanya terbatas pada pengikutnya, tetapi juga menjangkau mereka yang berbeda keyakinan.
Pahala bagi non-Kristen dalam perspektif Islam juga berkaitan dengan bagaimana mereka menerima dan berinteraksi dengan lingkungan di sekitar mereka. Seringkali, tindakan kecil seperti menunjukkan rasa hormat, membantu orang yang membutuhkan, dan berbagi ilmu bisa menjadi sumber pahala bagi siapa saja. Hal ini sejalan dengan pernyataan bahwa “Hanya orang yang beriman yang memperoleh pahala.” Dengan kata lain, kebaikan dapat berliput menjadi kendaraan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Keberagaman dalam keyakinan dan budaya merupakan bagian inheren dari kehidupan. Hal ini membuat komunitas perlu membangun hubungan yang konstruktif, saling mendukung, dan bersandar pada nilai-nilai kemanusiaan. Dalam hal ini, karakteristik Islam yang inklusif memberikan kesempatan bagi orang-orang dari latar belakang yang berbeda untuk berbagi pengalaman dan nilai. Dalam dunia yang semakin terhubung, tindakan saling menghargai ini menjadi semakin penting untuk mencegah perpecahan pada masyarakat.
Di akhir, memahami bahwa kebaikan adalah satu dari sekian banyak aspek universal yang menghubungkan kita semua adalah langkah menuju dunia yang lebih harmonis. Pahala bagi non-Kristen dalam Islam justru menunjukkan betapa luasnya kasih sayang Allah. Memelihara nilai tersebut dengan rajin berbuat baik di lingkungan sekitar adalah tanggung jawab kita sebagai manusia.
Dengan kata lain, Islam mengajarkan kita untuk tidak membatasi kebaikan hanya kepada mereka yang seiman, tetapi juga mengajak kita untuk merangkul kebaikan universal dan menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari. Ini adalah panggilan untuk berbuat baik kepada siapa saja, dengan harapan bahwa tindakan tersebut dapat membawa kita semua lebih dekat kepada Tuhan, tanpa pandang bulu.