Automated Market Maker (AMM): Memahami Mekanisme Pasar Baru

By Edward Philips 3 Min Read

Dunia kripto terus berkembang dengan pesat, menghadirkan berbagai inovasi yang menarik. Salah satu inovasi tersebut adalah Automated Market Maker (AMM), sebuah sistem yang merevolusi cara kita bertransaksi aset kripto. Tapi, apa sebenarnya AMM itu dan bagaimana cara kerjanya? Mari kita gali lebih dalam.

Apa Itu Automated Market Maker (AMM)?

AMM adalah protokol yang memungkinkan pertukaran aset kripto secara otomatis tanpa memerlukan order book tradisional. AMM menggunakan formula matematika yang disebut “Constant Function Market Maker” untuk menentukan harga aset berdasarkan rasio aset dalam liquidity pool.

Bagaimana Cara Kerja AMM?

AMM bekerja dengan menggunakan liquidity pool (kumpulan likuiditas), yaitu kumpulan aset kripto yang dikunci dalam smart contract. Ketika pengguna ingin menukar satu aset dengan aset lain, mereka berinteraksi langsung dengan liquidity pool, bukan dengan trader lain seperti di bursa tradisional.

Harga aset ditentukan oleh rumus matematika yang mempertimbangkan jumlah aset yang tersedia di liquidity pool. Semakin besar permintaan terhadap suatu aset, semakin tinggi harganya, dan sebaliknya.

Keuntungan AMM

AMM memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan pertukaran tradisional, antara lain:

  • Desentralisasi: AMM berjalan di blockchain, sehingga tidak ada entitas tunggal yang mengendalikannya.
  • Likuiditas yang Lebih Baik: AMM dapat menyediakan likuiditas yang lebih baik, terutama untuk aset kripto yang kurang populer.
  • Kemudahan Penggunaan: AMM lebih mudah digunakan karena pengguna tidak perlu mencari pasangan trading.
  • Biaya Lebih Rendah: AMM biasanya memiliki biaya transaksi yang lebih rendah dibandingkan dengan bursa terpusat.

Kekurangan AMM

Meskipun memiliki banyak keuntungan, AMM juga memiliki beberapa kekurangan:

  • Slippage: Slippage adalah perbedaan antara harga yang diharapkan dan harga aktual saat transaksi dieksekusi. Slippage dapat terjadi pada AMM ketika likuiditas di liquidity pool tidak mencukupi.
  • Risiko Kerugian Tidak Tetap (Impermanent Loss): Penyedia likuiditas di AMM dapat mengalami kerugian tidak tetap (impermanent loss) jika harga aset dalam liquidity pool berubah secara signifikan.
  • Keamanan: AMM masih rentan terhadap serangan hacker dan eksploitasi.

Contoh Platform AMM

Beberapa contoh platform AMM yang populer antara lain:

  • Uniswap: Salah satu platform AMM pertama dan terbesar di blockchain Ethereum.
  • PancakeSwap: Platform AMM populer di Binance Smart Chain.
  • Curve Finance: Platform AMM yang berfokus pada stablecoin.
  • Balancer: Platform AMM yang memungkinkan untuk membuat kumpulan likuiditas yang lebih fleksibel.

Kesimpulan

AMM adalah inovasi penting dalam dunia kripto yang mengubah cara kita bertransaksi aset kripto. Meskipun masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, AMM memiliki potensi besar untuk menjadi masa depan pertukaran aset kripto yang lebih terdesentralisasi, likuid, dan mudah diakses.

Referensi:

Catatan:

  • Postingan ini bersifat informatif dan tidak mengandung saran finansial.

Semoga bermanfaat!

TAGGED:
Share This Article
Follow:
Hi nama saya Edwar Philips. Temukan sumber inspirasi dan motivasi terbaru di blog saya. Kiranya blog ini menjadi tempat di mana ia berbagi pemikiran, pengalaman, dan kisah sukses untuk menginspirasi pembaca. Dengan fokus pada topik motivasi dan inspirasi, blog ini diharapkan menjadi komunitas online yang bersemangat untuk meraih kesuksesan dan mencapai impian mereka.
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version