Dalam pandangan psikologi Freudian, mimpi bunuh diri sering kali diinterpretasikan sebagai ekspresi dari keinginan yang terpendam atau konflik internal yang belum terselesaikan dalam pikiran individu. Mimpi ini dapat menjadi cerminan dari ketakutan, rasa putus asa, atau perasaan kalah dalam situasi tertentu. Dalam konteks ini, mimpi bunuh diri bukanlah sebuah pertanda baik, melainkan sebagai panggilan untuk menjelajahi dan memahami lebih dalam aspek-aspek yang mungkin terabaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Jungian:
Menurut teori psikologi Jungian, mimpi bunuh diri dapat dianggap sebagai sebuah bentuk integrasi antara aspek gelap dan terang dalam diri individu. Mimpi ini bisa menjadi pemanggilan untuk merangkul dan menerima secara penuh berbagai sisi dari diri sendiri, termasuk bagian-bagian yang mungkin terasa tidak nyaman atau menakutkan. Dalam konteks ini, mimpi bunuh diri diinterpretasikan sebagai sebuah kesempatan untuk pertumbuhan pribadi dan penyatuan antara bagian-bagian yang bertentangan dalam diri.