Masjid merupakan tempat ibadah yang tidak sekadar berfungsi sebagai ruang shalat, melainkan juga sebagai pusat interaksi sosial, pendidikan, dan pengembangan spiritual bagi umat Islam. Dalam perspektif Islam, membangun masjid tergolong sebagai amal jariyah, yang berarti amal atau kebajikan yang pahalanya akan senantiasa mengalir meskipun pelakunya telah tiada. Menggali keutamaan mendirikan masjid melalui hadits-hadits shohih dapat membuka wawasan kita tentang betapa besar pahala dan dampak positif yang dihasilkan dari amal ini.
Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, masjid memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Muslim. Tidak hanya sebagai tempat beribadah, masjid juga berfungsi sebagai pusat komunitas yang membantu mempererat tali silaturahmi antaranggota masyarakat. Melalui hadits-hadits yang sahih, kita dapat menemukan penegasan akan keutamaan membangun masjid, baik dalam aspek spiritual maupun sosial.
Salah satu hadits yang sering kali dikutip adalah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, di mana Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah, meskipun seukuran burung, Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Hadits ini menegaskan bahwa niat ikhlas dalam membangun masjid akan mendatangkan ganjaran yang sangat besar di akhirat. Perlu dicermati bahwa meskipun ukuran bangunan bisa saja kecil, niat yang tulus menjadi penentu utama terhadap pahala yang dijanjikan.
Keutamaan membangun masjid tidak terbatas pada pahala individu. Sebuah masjid yang dibangun dengan baik akan mendatangkan kebaikan yang melimpah bagi masyarakat sekitarnya. Ia menjadi tempat berkumpulnya orang-orang untuk beribadah, belajar, dan bahkan beramal. Melalui berbagai kegiatan yang diadakan di dalam masjid, seperti pengajian, ceramah, dan pelatihan keahlian, masyarakat dapat tumbuh dan berkembang secara spiritual serta sosial. Dengan demikian, membangun masjid bukan hanya sekedar proyek fisik, tetapi sebuah investasi untuk masa depan umat.
Dalam perspektif amal jariyah, setiap kebaikan yang dilakukan di dalam masjid akan mengalirkan pahala bagi orang yang membangunnya. Salah satu jenis kegiatan yang sering dilakukan di masjid adalah mengajarkan Al-Qur’an. Abu Darda RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR. Muslim). Dengan kata lain, jika masjid menjadi tempat pembelajaran Al-Qur’an, maka pahala bagi pendirinya akan terus mengalir, seiring dengan banyaknya orang yang belajar dan mengamalkan Al-Qur’an di dalamnya.
Selain aspek spiritual, mendirikan masjid juga berkontribusi terhadap pembangunan karakter dan moralitas umat. Dalam sebuah masjid, para jamaah dibimbing untuk mendalami ajaran Islam yang benar. Mereka diajarkan untuk hidup dalam kerukunan, saling menghormati, dan membantu sesama. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang beradab dan berkepribadian islami.
Keberadaan masjid juga menciptakan suasana yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Banyak masjid yang berjasa dalam menyediakan tempat untuk kegiatan berjualan, bazar amal, atau penggalangan dana untuk tujuan sosial lainnya. Dengan menyediakan peluang bagi masyarakat untuk berniaga di sekitar masjid, tidak hanya mendapatkan keberkahan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitar daerah tersebut. Sehingga, dampak positif ini meluas dan menjangkau banyak orang.
Pentingnya niat dalam setiap amal, termasuk dalam membangun masjid, adalah hal yang tidak bisa diabaikan. Niat yang tulus untuk mencari ridha Allah SWT adalah pilar utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Sebuah hadits yang sering kali menjadi rujukan adalah sabda Nabi Muhammad SAW yang mengatakan: “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dengan niat yang benar, membangun masjid bukan sekadar menjadi sarana beribadah, melainkan juga menjadi ladang pahala yang tak terputus.
Satu hal yang perlu dicermati adalah tantangan dalam membangun masjid. Terkadang, prosesnya bisa memakan waktu yang lama, atau terhambat oleh berbagai faktor, seperti pendanaan atau perizinan. Namun, bagi mereka yang memiliki ketekunan dan keikhlasan, tantangan ini tidak lebih dari ujian untuk meningkatkan iman dan sabar. Hadits menggambarkan bahwa setiap usaha yang dilakukan untuk membangun masjid, bahkan dengan penuh kesulitan, akan mendapatkan pahala dan keberkahan yang berlipat ganda.
Setiap masjid yang berdiri di atas fondasi yang kokoh, didukung oleh niat baik para pejuang dakwahnya, akan menjadi mercusuar iman di tengah kegelapan. Keutamaan membangun masjid yang tidak hanya mengandalkan bangunan fisik, tetapi juga keikhlasan, ilmu, dan tindakan nyata. Dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam masyarakat, masjid akan terus berfungsi sebagai pusat untuk menyebarkan cahaya Islam serta menjadi tempat yang dirindukan umat untuk menghadirkan keselamatan dan kedamaian.
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama berkontribusi dalam usaha membangun masjid, baik dari segi penggalangan dana, tenaga, dan ilmu. Setiap langkah kecil yang kita ambil untuk mendirikan masjid adalah langkah besar menuju keberkahan dan kehidupan yang lebih baik. Keutamaan mendirikan masjid adalah sebuah amanah, dan setiap dari kita memiliki peran yang signifikan dalam mewujudkannya.