Setiap Muslim pasti mendambakan keridhaan Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan. Keridhaan tersebut bisa diperoleh melalui amalan-amalan yang memang Dia perintahkan dan dicintai-Nya. Dalam ajaran Islam, terdapat sejumlah amalan yang menjadi pintu gerbang untuk mencapai keridhaan tersebut. Pada kesempatan ini, kita akan membahas tiga hal yang diridhoi Allah dan merupakan amalan yang mendatangkan kebaikan, baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat sekitar.
Mendapatkan keridhaan Allah adalah aspirasi tertinggi setiap umat Islam. Keridhaan ini bukan hanya berupa pengakuan, tetapi juga merupakan pendukung dan pendorong dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari. Ketiga amalan yang akan dibahas dalam artikel ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral yang luhur serta manfaat bagi umat manusia. Mari kita telaah lebih dalam mengenai tiga amalan yang diridhoi oleh Allah ini:
- 1. Ibadah Salat yang Khusyuk
- 2. Berbuat Baik kepada Sesama
- 3. Membaca Al-Qur’an dan Mengamalkan isinya
Salat merupakan rukun Islam yang kedua dan menjadi tiang agama. Ibadah salat yang dilakukan dengan khusyuk tidak hanya memenuhi kewajiban sebagai seorang Muslim, tetapi juga merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam salat, seseorang diajarkan untuk fokus dan konsentrasi, memutus segala kesibukan duniawi, dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Sang Pencipta. Dengan melaksanakan salat dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, seorang Muslim akan merasakan kedamaian dalam hati dan jiwa. Allah berfirman dalam Al-Qur’an bahwa salat adalah bagian dari amalan yang diperintahkan untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan dialah yang senantiasa memperhatikan umat-Nya yang melaksanakan ibadah dengan tulus.
Perintah untuk berbuat baik kepada sesama merupakan salah satu sifat mulia yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Dalam setiap interaksi, tindakan baik seperti membantu yang membutuhkan, menghormati orang tua, dan bersikap sopan terhadap sesama akan mendatangkan kebaikan yang berlipat ganda. Allah mencintai hamba-Nya yang berbuat baik, dan amalan ini akan menjadi investasi pahala yang tak ternilai. Dalam hadis Rasulullah SAW, disebutkan bahwa Allah tidak hanya melihat kepada amal perbuatan, tetapi juga kepada niat yang tulus di dalam hati. Ketulusan dalam berbuat baik memberikan dampak positif, tidak hanya untuk orang lain tetapi juga bagi diri sendiri, seperti menguatkan ikatan sosial dan memupuk rasa empati dalam masyarakat.
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia. Membaca Al-Qur’an dengan pemahaman yang benar dan mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya adalah salah satu amalan yang diridhoi Allah. Dengan membaca Al-Qur’an, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan pahala tetapi juga menambah ilmu pengetahuan, memperkuat iman, serta memupuk kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan. Mengamalkan isi Al-Qur’an berarti menerapkan ajaran-ajaran positif dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan pengendalian diri. Allah menjanjikan balasan yang besar bagi mereka yang sungguh-sungguh membaca dan mengamalkan kitab-Nya.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, ketiga amalan di atas tak hanya membawa kebaikan bagi penjalannya sendiri, tetapi juga dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik. Amalan salat yang khusyuk mengingatkan kita akan kesadaran bahwa setiap langkah dalam hidup ini harus diiringi oleh nilai-nilai spiritual. Berbuat baik kepada sesama menciptakan hubungan sosial yang harmonis, sementara membaca dan mengamalkan Al-Qur’an menuntun kita dalam setiap pengambilan keputusan yang tepat.
Ketiga amalan ini saling berhubungan dan memiliki dampak yang menguntungkan secara spiritual dan sosial. Dengan melaksanakan satu amalan, akan memotivasi kita untuk melanjutkan dengan amalan yang lain, sehingga membentuk sebuah siklus kebaikan yang terus mengalir. Setiap usaha kita dalam mendekatkan diri kepada Allah pasti mendapatkan perhatian-Nya, dan semua ini akan berujung kepada keridhaan-Nya.
Dalam akhirnya, penting untuk diingat bahwa keridhaan Allah tidak hanya dicari melalui amalan ritual semata, tetapi juga melalui tindakan dan perilaku sehari-hari yang mencerminkan nilai-nilai agama. Keberlanjutan dari satu amalan ke amalan lainnya menjadi suatu keharusan, karena setiap kebaikan kecil dapat berujung pada perubahan besar. Oleh karena itu, marilah kita terus berusaha untuk memperbaiki diri dan melaksanakan amalan-amalan yang diridhoi Allah, demi mencapai kebahagiaan dan keselamatan di dunia maupun di akhirat.