Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat terhindar dari berbagai macam najis yang mungkin kita jumpai. Najis, dalam konteks agama dan kebersihan, memiliki pengertian yang beragam dan perlu dipahami agar seseorang dapat menjaga kesucian diri dan lingkungan di sekitarnya. Mengerti cara mensucikannya juga sangat penting agar kita dapat menjalani ibadah dengan lebih khusyuk dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Artikel ini akan membahas 10 macam najis dan cara mensucikannya secara mendetail.
- Najis Mughalazah
Najis ini merupakan najis yang paling berat dan dianggap sangat najis. Contohnya adalah najis dari anjing dan babi. Untuk mensucikannya, diperlukan tujuh kali cuci dengan salah satu pencucian diantaranya harus menggunakan tanah. Setelah pencucian tersebut, pastikan semua bagian yang terkena najis sudah bersih.
- Najis Mutawassitah
Najis ini adalah najis yang lebih ringan dibandingkan najis mughalazah. Contohnya termasuk darah, bangkai hewan yang halal jika terkena. Untuk menyucikannya, cukup dibersihkan dengan air hingga bersih dan tidak meninggalkan bekas, atau dengan salah satu cara di antaranya, bisa dengan menggunakan sabun atau detergen.
- Najis Mukhaffafah
Najis ini termasuk najis yang paling ringan, misalnya air kencing bayi laki-laki yang belum mengonsumsi makanan selain susu. Untuk mensucikannya, Cara yang dianjurkan adalah dengan men-tetas air di bagian yang terkena, cukup dengan menyiramnya hingga hilang bau dan warna kencing tersebut.
- Najis Jali
Najis jali adalah najis yang dikenakan pada hewan ternak, seperti kotoran hewan. Untuk mensucikannya, cukup dengan menyiramnya dengan air yang cukup banyak pada area yang terkena hingga bersih. Kotoran hewan tersebut perlu dibersihkan dari lingkungan, terutama area yang banyak dilalui orang.
- Najis Khafi
Najis ini adalah najis yang tidak mudah terlihat, misalnya sisa-sisa najis pada pakaian atau tempat lain. Mensucikannya membutuhkan perhatian ekstra, yaitu dengan mencuci area tersebut dengan air hingga bersih, dan jika perlu, menggunakan sabun untuk memastikan tidak ada sisa najis yang tertinggal.
- Najis Hewani
Najis ini termasuk segala jenis najis yang berasal dari hewan, baik yang halal maupun haram, seperti darah dan isi perut hewan. Mensucikannya dapat dilakukan dengan membuang sisa najis tersebut dan mencuci area yang terkena dengan air bersih sampai seluruh bekas dan bau hilang.
- Najis Insani
Najis ini berasal dari manusia, seperti kotoran atau muntah. Untuk menyucikannya, hancurkan dan hilangkan segala sisa-sisa najis tersebut, kemudian cuci dengan sabun dan siram dengan air hingga bersih, lalu pastikan tidak ada sisa yang tertinggal.
- Najis Mutajanif
Najis ini berasal dari binatang yang mempunyai kemampuan untuk najis, contohnya kotoran tikus. Mensucikannya mirip dengan najis hewani lain, yaitu dengan menyingkirkan kotoran dan mencuci area tersebut dengan air bersih hingga bekas-bekasnya menghilang.
- Najis Syubhat
Najis ini merujuk kepada hal-hal yang tidak pasti terkait kesuciannya. Misalnya, cairan yang mengeluarkan aroma mirip najis, tetapi tidak bisa dipastikan. Dalam hal ini, sebaiknya dilakukan pencucian yang intensif pada area tersebut dengan air bersih dan menggunakan sabun bila perlu.
- Najis Qabith
Najis ini berhubungan dengan zat-zat atau benda-benda tidak suci lainnya, seperti darah haid, dan nifas. Mensucikannya harus dilakukan dengan air, yang dapat mencuci area yang terkena hingga bersih dari semua zat yang tercemar tersebut.
Memahami berbagai macam najis dan cara mensucikannya sangat penting bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama bila berhubungan dengan ibadah. Dengan mengetahui jenis-jenis najis, kita tidak hanya dapat menjaga kesucian diri sendiri, tetapi juga lingkungan di sekitar kita. Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian dari najis ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas spiritual serta sosial kita. Dengan menerapkan cara-cara mensucikan najis yang benar, diharapkan kita semua dapat menjalani kehidupan yang lebih suci dan berkualitas.